
AQIDAH AKHLAK

KELOMPOK 1 :
ESI SUGIARTI
SITI NURHALIMAH
YOSIE NURDIANA
SEMESTER I
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
DOSEN PEMBIMBING: NAHRIM AJMAIN S.Th.I MA
T.A: 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan atas ke-hadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah AQIDAH AKHLAK, pada semester I, di tahun ajaran 2013, dengan judul “ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN AKHLAK”.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN AKHLAK.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar
yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi tahu kita apa air mutlak dan air musta’mal untuk thaharah itu.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi tahu kita apa air mutlak dan air musta’mal untuk thaharah itu.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman
judul......................................................................................................
1
KATA PENGANTAR.........................................................................................
2
DAFTAR ISI.......................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
4
I.1.
Latar belakang masalah......................................................................
4
I.2.
Tujuan pembahasan.................................... .......................................
4
I.3.
Rumusan masalah...............................................................................
4
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................
5
I.1.
Pengertian ..........................................................................................
5
I.2. Aspek-aspek yang mempengaruhi Pembentukan Akhlak .......................... 6
I.3. Metode Pembinaan Akhlak .....................................................................
7
I.4.
Manfaat
Akhlak Mulia.............................................................................
8
BAB III PENUTUP.............................................................................................
9
I.1. Kesimpulan.........................................................................................
9
I.2. Saran...................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah
satu misi Kerasulan Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia
dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah Beliau itu
antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan
oleh Allah didalam Al-Qur’an. Kepada umat manusia, khususnya yang beriman
kepada Allah diharuskan agar keluhuran akhlak dan budi Rasulullah SAW dapat
dijadikan contoh dalam khidupan sehari-hari. Mereka yang mematuhi perintah ini
dijamin keselamatan hidupnya baik didunia maupun akhirat. Oleh sebab itu
pemakalah mengangkat tema yang berkenaan tentang aspek-aspek yang mempengaruhi
pembentukan akhlak mulia.
B. Tujuan Masalah
Makalah
ini dibuat dengan tujuan agar para mahasiswa bias memahami criteria akhlak
mulia dan faktor apa saja yang bias mempengaruhi pembentukan akhlak mulia,
dengan harapan agar kedepannya para pembaca bisa memiliki akhlaqul karimah.
C.Rumusan
Masalah
1. Pengertian Akhlak Mulia
2. Aspek-aspek Pembentukan Akhlak
3. Metode Pembinaan Akhlak
4. Manfaat Akhlak Mulia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Akhlak
Mulia Menurut Al-Ghazali, akhlah mulia atau terpuji adalah “Menghilangkan semua
adat kebiasaan yang tercela yang sudah digariskan dalam agama Islam serta
menjauhkan diri dari perbuatan tercela tersebut, kemudian membiasakan adat
kebiasaan yang baik, melakukannya dan mencintainya ” . Menurut Quraish Shihab
akhlak mulia adalah akhlak yang menggunakan ketentuan Allah sebagai tolak ukur
dan tolak ukur kelakuan baik mestilah merujuk kepada ketentuan Allah. Ada
beberapa hal yang mendorong sesorang untuk berbuat baik, diantaranya :
1. Karena bujukan atau ancaman dari
manusia lain
2. Mengharap pujian atau karena
takut mendapat cela
3. Karena kebaikan dirinya (dorongan
hati nurani)
4. Mengharapkan pahala dan surga
5. Takut kepada azab Allah
6. Mengharap keridhoan Allah semata
Akhlak
mulia berarti sifat-sifat atau tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma
ajaran Islam. Akhlak mulia dapat kita tiru dari keteladanan sosok pribadi
Rasulullah SAW. Beliau memenuhi kewajiban dan menunaikan amanah, menyuruh
manusia kepada Tauhid yang lurus, pemimpin rakyat tanpa pilih kasih, dan
beragam sifat mulia lainnya. Dengan berbagai sifat dan perbuatannya, didalam
berbagai bidang dan keadaan beliau menjadi panutan contoh dan suri tauladan
bagi manusia.
Artinya
:
Sesungguhnya aku diatas hanya untuk
menyempurnakan kemuliaan akhlak (H.R. Malik) Arab Artinya : Sesungguhnya telah
ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang
yang mengharap (rahmat)Allah dan (kedatangan)hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. (Q.S Al-Ahzab : 21)
B. Aspek-aspek
yang mempengaruhi Pembentukan Akhlak
1.
Insting (Naluri) Insting merupakan seperangkat tabiat
yang dibawa manusia sejak lahir. Para psikolog menjelaskan bahwa insting
berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku.
Arab Artinya : Manusia itu diberi hasrat atau keinginan, misalnya kepada
wanita, anak-anak dan kekayaan yang melimpah. (Q.S Ali Imran : 14) Segenap
naluri insting manusia merupakan paket intern dengan kehidupan manusia yang
secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu dipelajari lebih dahulu. Dengan potensi
naluri tersebut manusia dapat menghasilkan aneka corak perilaku yang sesuai
dengan corak instingnya.
2.
Adat atau Kebiasaan Adat atau kebiasaan adalah setiap
tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Perbuatan yang telah menjadi adat
kebiasaan tidak cukup hanya diulang-ulang saja tetapi harus disertai kesukaan
dan kecenderungan hati terhadapnya.
3.
Wirotsah (Keturunan) Secar istilah Wirotsah adalah
berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang (anak
keturunan) . Wirotsah juga dapat dikatakan sebagai factor pembawaan dari dalam
yang berbentuk kecenderungan, bakat, akal dan lain-lain. Sifat-sifat asasi anak
merupakan pantulan dari sifat-sifat asasi orang tuanya. Terkadang anak mewarisi
sebagian besar dari salah satu sifat orang tuanya. Meskipun keturunan tidak berperan
mutlak tetapi keturunan tersebut bisa menjadikan seseorang untuk beraktual
mazmumah maupun mahmudiah.
4.
Lingkungan Lingkungan sangat berpengaruh terhadap
pembentukan akhlak seseorang, baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Arab Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut Ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati,agar kamu bersyukur (Q.S An Nahl : 78) Dalam ayat diatas
memberi petunjuk bahwa seorang manusia dilahirkan dalam keadaan tidak
mengetahui segala sesuatu oleh sebab itu manusia memiliki potensi untuk
dididik. Potensi tersebut bisa dididik melalui pengalaman yang timbul
dilingkungan sekitar anak. Jika lingkungan tempat tinggal ia tinggal bersikap
baik maka anak pun akan cendrung bersikap baik. Sebaliknya jika lingkungannya
buruk maka anak akan cenderung bersikap buruk. Arab Artinya : Setiap anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang membentuk anak
itu menjadi yahudi, nasrani atau majusi (H.R. Bukhari) Hadits tersebut
menjelaskan bahwa lingkungan keluarga (dalam hal ini adalah kedua orang tua)
adalah sebagai pelaksana utama dalam pendidikan akhlak anak. Ajaran Islam sudah
memberi petunjuk yang lengkap kepada orang tua dalam membina akhlak anak. Jadi
apabila orng tua ingin anaknya berakhlak mulia, maka sedari dini hendaklah
anak-anaknya ditanami dengan nilai-nilai Islam. Sebagai orng tua yang
berpengaruh terhadap pembentukan dan keprobadian anak, seharusnyalah orang tua
memperhatikan pada pergaulan anak dilingkungan sekolah maupun di masyarakat.
Karena lingkungan sangat berpengaruh pada proses pembentukan akhlak seseorang.
Melalui kerja sama yang baik antara orang tua, guru disekolah dan tokoh-tokoh
masyarakat, maka aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang diajarkan akan
terbentuk pada diri anak.
5.
Al-Qiyam Al-Qiyam adalah nilai-nilai Islam yang telah
dipelajari selama seseorang hidup. Aspek ini sangat mempengaruhi terbentuknya
akhlak mulia dalam diri seseorang. Pedoman akhlak mulia atau akhlak Islami
adalah Al-Quran dan Hadits. Melalui pemahaman tentang nilai-nilai ke Islaman
yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits, seseorang bisa mengamalkan
nilai-nilai tersebut. Sehingga tanpa disadari nilai-nilai tersebut menyatu
dalam kepribadiannya dan terbentuklah akhlak mulia.
C. Metode
Pembinaan Akhlak
Islam
sangat memperhatikan pembinaan Akhlak, sehingga didalam Islam pembinaan jiwa
harus didahulukan dari pada pembinaan fisik, karena dari jiwa yang baik akan
lahir perbuatan-perbuatan yang baik, yang akan mempermudah menghasilkan
kebaikan dan kebahagiaan pada seluruh kehidupan manusia, lahir dan batin .
Hasil analisis Muhammad Al-Ghazali menyatakan bahwa dalam rukun Islam
terkandung konsep pembinaan akhlak.
1.
Mengucapkan dua kalimah syahadat. Kalimat yang
mengandung pernyataan bahwa selama hidup, manusia yang hanya tunduk dan patuh
pada aturan Allah dan Rasul-Nya, sudah dapat dipastikan menjadi orang yang
berakhlak baik atau mulia.
2.
Mengerjakan
sholat lima waktu Arab Artinya : Bahwasanya aku menerima sholat hanya dari
orang yang bertawadhu’ dengan sholatnya kepada keagungan-Ku yang tidak
terus-menerus berdosa, menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk dzikir
kepada-Ku, kasih sayang kepada fakir miskin, Ibnu sabil, janda serta mengasihi
orang yang mendapat musibah. (H.R. Al-Bazaar) Pada hadist Qudsi diatas
menjelaskan bahwa sholat diharapkan dapat menghasilkan akhlak yang mulia.
Selain itu sholat khususnya jika dilakukan berjama’ah akan menghasilkan
kesahajaan.
3.
Membayar Zakat.
Didalam membayar zakat mengandung didikan akhlak, agar orang yang
melaksanakannya dapat membersihkan dirinya dari sifat kikir, mementingkan diri
sendiri dan membersihkan hartanya dari hak orang lain.
4.
Puasa. Puasa bukan hanya sekedar menahan diri dari
makan dan minum dalam waktu terbatas, tetapi juga mendidik agar bisa menahan
diri dari keinginan untuk melakukan perbuatan keji yang dilarang.
5.
Ibadah Haji. Didalam ibadah haji diamping harus
menguasai ilmunya, juga harus sehat fisiknya, ada kemauan keras, bersabar dalam
menjalankannya, mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan rela meninggalkan
tanah air, harta dan keluarganya.
Adapun
pembinaan akhlak lainnya adalah dengan cara :
a.
Pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung kontinyu
b.
Dengan cara paksaan yang lama kelamaan tidak lagi terasa dipaksa.
c.
Melalui keteladanan
d.
Dengan cara menuntut ilmu
D. Manfaat
Akhlak Mulia
1. Memperkuat dan menyempurnakan
agama
2. Mempermudah perhitungan amal di
akhirat
3. Menghilangkan kesulitan
4. Selamat hidup di dunia dan
akherat Arab
Artinya
:
Selama umat itu akhlaknya baik ia
akan tetap eksis, dan jika akhlaknya sirna, maka ia p un akan binasa (Syair Syauki Bey).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak mulia adalah sifat atau tingkah laku
seseorang yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang terdapat pada kitab
Al-Qur’an dan Sunah Rasul. Aspek-aspek yang mempengaruhi terbentuknya akhlak
seseorang adalah :
1. Insting – Naluri
2. Lingkungan
3. Keturunan
4. Adat kebiasaan
5. Al-Qiyam
B. Saran
Jika
dalam makalah kelompok empat ini terdapat berbagai kesalahan, kekurangan dan
kekeliruan. Pemakalah meminta maaf kepada para pembaca, selain itu para
pemakalah menanti kritik dan saran dari para pembaca, agar makalah selanjutnya
bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking