Donderdag 19 Desember 2013

RESUME "AQIDAH ISLAM"



TUGAS RESUME
AQIDAH ISLAM
NAMA: ESI SUGIARTI
JURUSAN : PERBANKAN SYARIAH
SEMESTER: I
DOSEN PEMBIMBING: NAHRIM AJMAIN S.Th.I MA

T.A: 2013/2014

AQIDAH ISLAM
Aqidah dari segi bahasa berarti simpulan iman ataupun pegangan yang kuat atau satu keyakinan yang menjadi pegangan yang kuat.
Aqidah dari sudut istilah ialah kepercayaan yang pasti dan keputusan yang muktamat tidak bercampur dengan syak atau keraguan pada seseorang yang beraqidah sama ada aqidah yang betul atau sebaliknya.
Aqidah Islam ialah kepercayaan dan keyakinan terhadap Allah sebagai rabb dan ilah serta beriman dengan nama-namaNya dan segala sifat-sifatNya juga beriman dengan adanya malaikat, kitab-kitab, para Rasul, Hari Akhirat dan beriman dengan taqdir Allah sama ada baik atau buruk termasuk juga segala apa yang dating dari Allah. Seterusnya patuh dan taat pada segala ajaran dan petunjuknya. Oleh itu, akidah Islam ialah keimanan dan keyakinan terhadap Allah dan RasulNya serta apa yang dibawa oleh Rasul dan dilaksanakan dalam kehidupan.
Hal-hal yang masuk pada kajian aqidah islam :
1.      Percaya terhadap adanya zat Allah SWT dan segala sifat-sifatnya, baik sifat wajib, mustahil maupun yang jaiz bagi-Nya, serta wujud Allah yang dapat dibuktikan dengan adanya keteraturan dan keindahan alam semesta ini.
2.      Percaya terhadap sesuatu yang gaib, seperti alam kubur, alam mahsyar, malaikat, iblis, ruh, dan jin.
3.      Percaya terhadap kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya.
4.      Percaya pada para nabi dan rasul yang telah dipilih Allah SWT.
5.      Percaya pada hari akhir dan peristiwa yang terjadi pada saat itu.
6.      Percaya pada kepastian qadha dan qadar Allah SWT.
Ilmu Akidah
a.      Ilmu Tauhid
Ilmu yang menerangkan tentang sifat Allah swt yang wajib diketahui dan dipercayai.
b.      Ilmu Usuluddin
Suatu ilmu yang kepercayaan dalam agama Islam, yaitu kepercayaan kepada Allah swt  dan pesuruhNya.
c.       Ilmu Makrifat
Suatu ilmu yang membahaskan perkara-perkara yang berhubungan dengan cara-cara mengenal Allah swt.
d.      Ilmu Kalam
Sesuatu ilmu yang membahas tentang akidah dengan dalil-dalil aqliah (ilmiah) sebagai perisai terhadap segala tentangan daripada pihak lawan.
e.       Ilmu Akidah
Suatu ilmu yang membahas tentang perkara-perkara yang berhubung dengan keimanan kepada Allah swt.
Kepentingan Mempelajari Ilmu Akidah
Ada beberapa kepentingan mempelajari ilmu akidah:
1.      Supaya terhindar dari ajaran-ajaran sesat yang akan merusakan akidah seseorang terhadap Allah swt.
2.      Meneguhkan keimanan dan keyakinan kepada sifat-sifat kesempurnaanNya.
3.      Memantapkan akidah seseorang supaya tidak terikut dan terpengaruh dengan amalan-amalan yang merusak akidah.
4.      Audit dan Timbangan Amalan. Antaranya perkara yang akan dialami oleh manusia di akhirat ialah hisab dan timbangan amalan.
5.      Balasan Surga dan Neraka. Berdasarkan nas-nas al-Quran menunjukkan bahawa orang yang mempunyai amalan baiknya banyak sehingga memberatkan timbangan amalan baik ia akan dimasukan ke dalam surga, manakala mereka yang sebaliknya akan dimasukan ke dalam neraka. 
Kepentingan Akidah Dalam Kehidupan Manusia
1.      Akidah Sebagai Asas.
2.      Akidah Sebagai Penentu atau Pendorong.
Penyelewengan Dan Kerusakan Akidah
1.      Melalui Percakapan atau ucapan.
2.      Melalui Perbuatan.
3.      Melalui Iktikad dalam hati.
Pembinaan Akidah
1.      Memahami konsep Islam yang sebenarnya dan memahami konsep akidah secara khusus
2.      Membersihkan hati dengan cara meninggalkan dosa dan melakukan perkara-perkara yang disuruh oleh Allah
3.      Senantiasa berjihad melawan nafsu dan syaitan untuk beriltizam dengan Islam
4.      Bersama-sama dengan orang-orang yang soleh atau senantiasa mencari suasana yang baik
5.      Senantiasa berdoa memohon pimpinan Allah
6.      Bertawakal kepada Allah

Rukun Iman
Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Umar Ibni Al-Khattab r.a bahawa di dalam pertemuan malaikat Jibril dengan Rasulullah saw di dalam sebuah majlis yang dihadiri oleh ramai sahabat-sahabat Rasulullah saw maka Jibril telah mengemukakan pertanyaan kepada Rasulullah saw yang bermaksud:-
“Jibril telah berkata kepada Rasulullah, kamu terang kepadaku mengenai iman maka jawab Rasulullah, iman itu ialah bahawa kami beriman kepada Allah, kepada malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul-rasul, kepada hari kemudian dan kamu beriman bahawa habuan dan peruntukan bagi kamu sama ada baik atau buruk adalah semua daripada Allah swt, maka Jibril pun berkata kamu telah berkata benar.”

Jadi, dari ayat Al-Quran dan hadith dapatlah disimpulkan bahawa iman itu ialah 6 perkara iaitu:
1.      Percaya kepada Allah
2.      Percaya kepada Malaikat
3.      Percaya kepada Kitab
4.      Percaya kepada Rasul
5.      Percaya kepada Hari Kiamat
6.      Percaya kepada Qada’ dan Qadar

Beriman Kepada Allah Swt
Arti beriman kepada Allah swt ialah mengetahui, percaya dan beriktikad dengan  yang wajib, mustahil dan yang harus bagi Allah swt.

Beriman dengan Allah juga bermaksud:
1.      Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah
2.      Membenarkan dengan yakin akan keEsaan Allah, baik dalam perbuatanNya menjadikan alam dan makhluk seluruhnya maupun dalam menerima ibadah setiap makhluk
3.      Membenarkan dengan yakin bahwa Allah bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, suci dari segala kekurangan dan suci juga dari menyerupai segala yang baru

“Wahai sekalian manusia! Beribadatlah kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang terdahulu daripada kamu supaya kamu (menjadi orang-orang yang ) bertaqwa –
(Surah Al-Baqarah:21)
Artinya bahwa Allah itu adalah pencipta setiap benda yang ada di alam ini termasuk bumi langit dan planet-planet yang lain, yang dapat dilihat atau tidak, semuanya adalah kepunyaan Allah swt.
Percaya kepada Allah ini adalah pokok kepada kepercayaan atau rukun-rukun iman yang lain karena dengan adanya Allah maka adanya yang lain-lain itu.
1.      Tauhid Rububiyah dan Uluhiyyah Allah swt
2.      Tauhid Rububiyah bermaksud hanya Allah sahaja sebagai Rabb (pencipta, pemilik, pemerintah, memberi rezeki dan seumpamanya). Tidak boleh dijadikan, dianggap atau dirasakan yang lain sebagai rabb atau bersama-sama Allah menjadi Rabb.
3.      Tauhid Uluhiyyah bermaksud orang Islam yang beriman dengan keimanan yang sebenar, dia hanya mengambil Allah sebagai Ilah. Dia tidak meletakkan Allah bersama-sama yang lain sebagai Ilah. Allah saja sebagai pujaan dan sembahannya. Maksud Ilah ialah sesuatu yang dipuja dan disembah.
4.      Mempelajari dan memahami ajaran Allah
5.      Maksud beriman kepada Allah juga sepatutnya kita mempelajari dan memahami segala yang datang dari Allah melalui RasulNya sama ada dalam al-Quran atau al-Sunnah. Maksud beriman kepada Allah bukan sekedar percaya tentang kewujudan Allah tetapi termasuk juga segala apa yang datang dari Allah swt.
Yakin dan Melaksanakan Petunjuk Allah swt
Antara maksud dan tuntutan iman kepada Allah ialah yakin terhadap apa yang datang dari Allah. Yakin dengan kebenaran, kesempurnaan Islam sebagai satu Din yang shamil dan kamil serta terbaik.


Beriman kepada Malaikat
Artinya ialah bahwa Allah telah menjadikan sejenis makhluk halus yang keadaan asalnya tidak boleh dilihat, bukan lelaki dan bukan perempuan. Hidup mereka senantiasa taat kepada perintah Allah tanpa sesekali mendurhakainya. Malaikat dijadikan oleh Allah dari cahaya. Sabda Rasulullah saw (terjemahanya):
”Malaikat itu dijadikan dari cahaya, jin dijadikan dari api yang tidak berasap & dijadikan nabi Allah Adam sebagaimana yang diterangkan yaitu dari tanah”–(Hadith riwayat Muslim)
Nama dan Tugas Malaikat
1.      Jibril – Menyampaikan wahyu dan perintah Allah kepada nabi-nabi & rasul-rasulNya untuk disampaikan kepada manusia
2.      Mikail – Mengawal cekerawala termasuk matahari, bulan, bintang-bintang, hujan & panas dan lain mengikut yang dikehendaki oleh Allah
3.      Izrail – Mencabut nyawa seluruh makhluk yang bernyawa apabila sudah sampai waktu yang dikehendaki oleh Allah
4.      Israfil – Meniup sengkekala apabila tiba masanya
5.      Raqib – Mencatit amalan baik yang dilakukan oleh manusia
6.      Atid – Mencatit amalan jahat yang dilakukan oleh manusia
7.      Mungkar – Menyoal manusia di dalam kubur
8.      Nakir – Menyoal manusia di dalam kubur
9.      Ridhwan – Mengawal syurga
10.  Malik – Mengawal neraka

Hikmat Beriman Kepada Malaikat
1.      Seseorang itu menyadari bahwa dia senantiasa diawasi oleh Malaikat maka dia akan senantiasa menjaga tingkah laku yang berkelakuan baik, menjaga tutur kata yang baik dimanapun dia berada
2.      Seseorang akan segera insaf dan tidak mengulangi kesalahan dan kesilapan karena menyadari setiap tutur kata dan gerak laku yang tidak terlepas dari catatan Malaikat Raqib & Atid
3.      Seseorang muslim akan senantiasa melakukan apa yang disuruh Allah dan menghindari apa yang dilarang Allah supaya selamat di alam kubur karena dia mengetahui apabila dia mati, dia akan ditanya dan disiksa oleh Malaikat di dalam kubur


Beriman Kepada Kitab
Orang-orang Islam wajib percaya bahwa Allah swt telah menurunkan beberapa buah kitab kepada rasul-rasulNya. Isi pengajaran kitab-kitab itu adalah mengandung ajaran-ajaran mengenai amal ibadah untuk akhirat dan juga petunjuk-petunjuk untuk memperbaiki kehidupan manusia di dunia.
Kitab-kitab yang wajib diketahui ialah:
1.      Zabur : Nabi Daud (dalam bahasa Qibti)
2.      Taurat : Nabi Musa (dalam bahasa Ibrani)
3.      Injil : Nabi Isa (dalam bahasa Suryani)
4.      Al-Quran : Nabi Muhammad saw (dalam bahasa Arab)

Firman Allah swt yang bermaksud:
”Pada mulanya manusia itu adalah umat yang satu (menurut agama Allah yang satu tetapi akhirnya mereka telah berselisih faham), maka Allah telah mengutuskan nabi-nabi sebagai pemberi khabar gembira (kepada orang-orang yang beriman dengan balasan syurga), dan pemberi amaran (kepada yang engkar dengan balasan azab neraka), dan Allah menurunkan bersama nabi-nabi itu kitab-kitab suci yang mempunyai keterangan-keterangan benar untuk menjalankan hukuman di antara manusia mengenai apa yang mereka pertikaikan”
(Surah Al-Baqarah: 213)
Al-Quran merupakan kitab terakhir sekali diturunkan oleh Allah & penutup kepada segala kitab-kitab yang terdahulu.
Hikmah Beriman Dengan Kitab-kitab
Menunjukkan bahwa agama yang datang dari Allah adalah satu saja yaitu Islam yang terkandung di dalam kitab-kitab yang datang dari Allah mendahului. Para Nabi semasa ke semasa sehinggalah kitab al-Quran.
Umat manusia di sepanjang zaman sebenarnya memerlukan agama yang satu yaitu Islam, yang berteraskan akidah tauhid. Ini semua terkandung dalam semua kitab-kitab yang datang dari Allah.
Perbedaan dari segi syariat perkara penting berkaitan pelaksanaan dalam agama boleh berlaku. Yang ditegah secara tegas ialah perbedaan dari segi akidah atau perkara-perkara usul. Ini terbukti dalam syariat-syariat kitab-kitab dari satu nabi dengan nabi yang lain berbeda, tetapi akidah dan perkara pokok yang lain semuanya sama.
Semua para Nabi adalah Islam. Tidak ada penyanggahan antara al-Quran dan Taurat sebagaimana juga tidak ada pertentangan dengan Injil dan kitab-kitab lain. 

Beriman Kepada Rasul
Seseorang Islam diwajibkan beriman bahwa Allah telah mengutuskan beberapa orang rasul yang dipilihNya dari jenis manusia yang cukup sempurna. Mereka membimbing manusia kepada kehidupan yang membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sifat-sifat yang wajib bagi Rasul:
1.      Siddiq – Benar pada segala percakapan, perkabaran & perbuatan
2.      Amanah – Jujur dan tidak membuat kesalahan
3.      Tabligh – Menyampaikan semua perintah Allah kepada manusia
4.      Fathonah- Bijaksana

Arti Rasul dari segi bahasa : Utusan yang menyampaikan sesuatu perutusan seseorang kepada orang lain
Arti Rasul dari segi istilah: Lelaki utusan Allah yang menerima wahyu Allah untuk dirinya yang wajib disampaikan kepada umat manusia agar mereka dapat melalui jalan yang lurus dan diredhai Allah
Dari segi keaslian : al-Quran tetap asli tidak ada perubahan dan tidak mampu dipinda oleh manusia manakala kitab-kitab lain berubah dan tidak asli
Al-Quran sesuai untuk semua zaman dan tempat, manakala kitab-kitab lain untuk tempoh-tempoh tertentu saja
Bahasa Al-Quran adalah bahasa arab yang hidup pemakainnya sepanjang masa, yaitu senantiasa digunakan oleh ramai dan banyak negara di seluruh dunia




Beriman Kepada Hari Akhirat
Beriman kepada hari Akhirat merupakan masalah yang paling berat dari segala macam akidah dan kepercayaan manusia. Sejak zaman sebelum Islam sampailah sekarang manusia telah memperkatakan masalah ini. Para ahli fakir selalu menempatkan persoalan ini sebagai inti penyelidikan, sebab beriman kepada hari akhirat akan membawa manusia kepada keyakinan adanya satu kehidupan duniawi dan penciptaan manusia. Demikianlah pentingnya masalah ini hingga turunnya ayat-ayat Allah menerangkan kedudukan hari Akhirat.

Lima fasa pola beriman kepada hari Akhirat:
1.      Alam barzah : tahap kehancuran makhluk yang ada di muka bumi. Terjadi gempa bumi, di mana gunung-gunung menjadi debu, air laut mendidih meluap-luap, bintang-bintang berguguran, langit bergulungan, sedang manusia mabuk dan pitam. Kemudian musnahlah segala makhluk sama ada yang bernyawa maupun tidak, hanya Allah yang tetap kekal
2.      Yaumul ba’ats : Hari kebangkitan di mana manusia akan dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan dipadang Mahsyar
3.      Yaumul hasyr : Diperlihatkan seluruh amal perbuatan di dunia dahulu. Tidak ada yang tersembunyi sama ada yang jahat mahupun yang baik, sekalipun sebesar zarah
4.      Hisab : Hari menghisab di depan mahkamah keadilan Allah, dimana manusia akan memperolehi keputusan yang paling adil tanpa ada penganiayaan
5.      Mizan : Hari keputusan di mana manusia akan menerima ganjaran yang setimpal dengan amalannya. Di sini saat yang dijanjikan akan dipenuhi sebagai tujuan penciptaan manusia. Mereka yang banyak amal kebajikan ditempatkan di surga dan banyak amalan kejahatan akan ditempatkan di neraka
Kepentingan Beriman dengan Hari Akhirat
1.      Memperbaharui kesadaran tentang hakikat adanya alam akhirat yang merupakan tempat manusia menerima balasan dan juga tempat yang kekal abadi untuk semua manusia
2.      Mempertingkatkan keimanan dengan merasai keagungan Allah Rabul-Alamin selaku pemerintah dan penguasa serta tuan punya Alam, pencipta dan pemilikan hari Akhirat dan segala isi kandungannya
3.      Melembutkan hati manusia dengan mengingati mati dan Hari Akhirat
4.      Mengalakkan orang Islam melakukan ma’ruf (kebaikan) dan meninggalkan kejahatan


Beriman Kepada Qadha Dan Qadar
Qadar  adalah ketentuan allah terhadap semua makhluk sejak zaman azali.
Qadha adalah realisasi dari ketentuan allah yang telah di tentukan tersebut.
Macam-macam qadha:
Ø  Qadha Mubram: Adalah ketentuan Allah Taala yang pasti berlaku dan tidak dapat dihalang oleh sesuatu apa pun. (Contoh: Mati pasti akan berlaku).Firman Allah Taala bermaksud:
Dan pada sisi Allah Taala jua kunci-kunci semua yang ghaib.
(Surah al-Anaam: ayat 59).
Ø  Qadha Muallaq: Adalah ketentuan yang tidak semestinya berlaku bahkan bergantung kepada sesuatu perkara. (Contoh: Panjang umur bergantung kepada menghubungkan silaturrahim dan amal kebajikan yang lain). Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud:
Tidak boleh ditolak qadar Allah Taala melainkan doa. Dan tiada yang boleh memanjangkan umur melainkan membuat baik kepada ibubapa.
(Riwayat Hakim, Ibnu Hibban dan Tarmizi).
Beriman kepada Qadha dan Qadar bererti seseorang itu wajib yakin dengan sepenuhnya bahawa sesuatu yang berlaku itu telah termaktub dalam Ilmu ALLah Taala, telah ditetapkan di Loh Mahfudz sejak azali lagi. Ertinya apa yang berlaku di alam yang baharu ini adalah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan itu.
Kesimpulan
Secara keseluruhannya, konsep akidah amat mudah dipelajari dan difahami secara umum kepada sesiapa sahaja yang ingin mengamalkan akidah secara istiqamah(berterusan). Secara tidak langsung, masyarakat yang mengamalkan konsep akidah yang betul akan melahirkan sebuah negara yang tinggi ilmu, amal dan akhlaknya.
buku panduan pelajaran aqidah islam

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking